Jamkesmas, program asuransi kesehatan terbesar bagi masyarakat siap
membantu Indonesia lebih siap untuk memberikan asuransi kesehatan
universal pada tahun 2019? Dan orang kaya terbantu?
Kompas.com melaporkan pada tahun 2009 ada enam permasalahan besar seputar asuransi kesehatan masyarakat terbesar Jamkesnas ini. Enam permasalahan tersebut antara lain data peserta masih belum akurat, sosialisasi belum optimal, dan adanya pungutan untuk mendapatkan kartu. Selain itu, permasalahan lain adanya peserta yang tidak menggunakan kartu ketika berobat, adanya pasien Jamkesmas yang mengeluarkan biaya, dan masih buruknya kualitas pelayanan pasien Jamkesmas.
Dan orang kaya terbantu? Terlalu sinis kita bilang begini. Jamkesnas adalah program untuk seluruh rakyat Indonesia dari sabang sampai Merauke, tak perduli kaya atau miskin. Setiap orang seharusnya berhak mendapatkan asuransi di negeri seperti Indonesia yang terbilang kaya. Tapi tentu prioritas utama adalah masyarakat menengah ke bawah.
Tapi pertanyaannya, sudahkah pemerintah mengemban amanat konstitusi untuk mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, agar jaminan kesehatan terlaksana menyeluruh dan terpadu? Harusnya masalah asuransi yang menyangkut seluruh rakyat Indonesia ini dikaitkan pula dengan hukuman mati. Lho!
Pungutan untuk mendapatkan kartu bolehlah dikatakan bukan kejahatan serius. Tapi apa pun itu yang menghambat orang untuk mendapatkan kesehatannya kembali, yang menghalangi dirinya diasuransikan, yang akhirnya secara ekstrim membiarkan orang mati baik secara cepat maupun perlahan balasannya adalah mati juga. Jamkesmas, Program Asuransi Kesehatan Bagi Masyarakat bukanlah ajang untuk memperkaya diri seperti yang dilakukan DPRD DKI yang marak belakangan ini.
Ah, terlalu mengada-ada artikel ini, begitu kan? Ya sudah, tidak perlu seekstrim itu kalau ini keluar dari konteks tulisan. Sekedar info, Pemegang Kartu Jamkesmas, Jamsostek dan Askes otomatis sudah terdaftar BPJS, kalau Ditolak RS Laporkan. Oke? Tapi melapornya jangan bawa mobil BMW, baik ditaruh aja di garasi dulu, nanti perginya naik ojek atau bajaj wkwkwkwkwkwkwkwk.
Terima kasih telah membaca Jamkesmas, Program Asuransi Kesehatan Bagi Masyarakat Kaya? Salam sukses!
Kompas.com melaporkan pada tahun 2009 ada enam permasalahan besar seputar asuransi kesehatan masyarakat terbesar Jamkesnas ini. Enam permasalahan tersebut antara lain data peserta masih belum akurat, sosialisasi belum optimal, dan adanya pungutan untuk mendapatkan kartu. Selain itu, permasalahan lain adanya peserta yang tidak menggunakan kartu ketika berobat, adanya pasien Jamkesmas yang mengeluarkan biaya, dan masih buruknya kualitas pelayanan pasien Jamkesmas.
![]() |
Dengan program asuransi kesehatan bagi masyarakat, setiap orang berhak sehat |
Tapi pertanyaannya, sudahkah pemerintah mengemban amanat konstitusi untuk mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, agar jaminan kesehatan terlaksana menyeluruh dan terpadu? Harusnya masalah asuransi yang menyangkut seluruh rakyat Indonesia ini dikaitkan pula dengan hukuman mati. Lho!
Pungutan untuk mendapatkan kartu bolehlah dikatakan bukan kejahatan serius. Tapi apa pun itu yang menghambat orang untuk mendapatkan kesehatannya kembali, yang menghalangi dirinya diasuransikan, yang akhirnya secara ekstrim membiarkan orang mati baik secara cepat maupun perlahan balasannya adalah mati juga. Jamkesmas, Program Asuransi Kesehatan Bagi Masyarakat bukanlah ajang untuk memperkaya diri seperti yang dilakukan DPRD DKI yang marak belakangan ini.
Ah, terlalu mengada-ada artikel ini, begitu kan? Ya sudah, tidak perlu seekstrim itu kalau ini keluar dari konteks tulisan. Sekedar info, Pemegang Kartu Jamkesmas, Jamsostek dan Askes otomatis sudah terdaftar BPJS, kalau Ditolak RS Laporkan. Oke? Tapi melapornya jangan bawa mobil BMW, baik ditaruh aja di garasi dulu, nanti perginya naik ojek atau bajaj wkwkwkwkwkwkwkwk.
Terima kasih telah membaca Jamkesmas, Program Asuransi Kesehatan Bagi Masyarakat Kaya? Salam sukses!